Minggu, 20 Juni 2010

LAPORAN PRAKTIKUM POSTULAT KOCH (IPTD)

Laporan Praktikum
Ilmu Penyakit Tumbuhan Dasar
“KEHILANGAN HASIL”

Kelompok

1. Rita Yunita (A34080033)
2. Yudia Nurhaelena (A34080035)
3. Novra Ernaliana (A34080036)
4. Riska Dwi O (A34080040)



Dosen :
Tri Asmira Damayanti
Abjad Asih Nawangsih



Departemen Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bogor
2010



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kendala yang sering dihadapi di lapang dalam peningkatan produksi suatu komoditas antara lain gangguan biotis yaitu gangguan oleh mikroorganisme yang disebut sebagai gangguan penyakit. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain penyakit belang pada kacang tanah, dan penyakit kerdil pada tanaman cabai. Sedangkan jenis penyakit yang disebabkan oleh cendawan antara lain bercak daun pada kacang tanah dan peyakit karat pada sorghum.
Kejadian penyakit merupakan jumlah atau proporsi tanaman yang sakit dibandingkan dengan tanaman yang sehat. Gejala dapat diukur dengan persentase perbandingan jumlah tanaman yang sakit dengan jumlah tanaman total dikali 100%. Sedangkan keparahan penyakit merupakan proporsi area atau jumlah jaringan tanaman yang sakit dan dapat diukur dari scoring persentase atau skala.
Dalam menghitung kejadian penyakit dan keparahan penyakit perlu dilakukan pengamatan terhadap gejala yang ditimbulkan oleh tanaman tersebut. Gejala yang ditimbulkan pada setiap tanaman berbeda-beda sesuai pathogen penyebabnya. Penyakit virus belang pada kacang tanah merupakan penyakit penting dan tersebar luas di daerah pusat pertanaman kacang tanah di Indonesia. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah serta musim dan umur tanaman pada saat terinfeksi. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. Pada daun tua berwarna hijau kekuningan dengan belang-belang berwarna hijau tua. Pertembuhan tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat sehingga tanaman menjadi pendek dibandingkan tanaman sehat terutama apabila terinfeksi pada saat tanaman muda. Penyimpangan anatomi juga terdapat pada lembaga biji tanaman sakit (www.warintek.bantulkab.go.id).
Bercak daun Cercospora spp. merupakan penyakit yang dominan pada pertanaman kacang tanah lahan kering maupun lahan sawah (www.balitkabi.litbang.deptan.go.id). Gejala pada bercak berbentuk bulat dibagian permukaan atas dan bawah daun. Gejala lanjut dapat menyebabkan daun berwarna cokelat keseluruhan dan mati.
Penyakit virus kuning pada cabai telah mengakibatkan kerugian di berbagai sentra produksi cabai di Indonesia. Epidemi penyakit ini telah menyebabkan kerugian bagi petani. Tanaman cabai yang terserang virus ini menunjukkan gejala umumnya berwarna mosaik kuning atau hijau muda mencolok. Kadang-kadang pucuk menumpuk keriting diikuti dengan bentuk helaian daun menyempit atau cekung, tanaman tumbuh tidak normal menjadi lebih kerdil dibandingkan dengan tanaman sehat, daun keriting (curl), daun kecil-kecil, tanaman kerdil, bunga rontok, tanaman tinggal ranting dan batang saja, kemudian mati. Infeksi virus pada awal pertumbuhan tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Gejala kuning dapat dilihat dari kejauhan (www.erlanardianarismansyah.wordpress.com).
Karat merupakan penyakit tanaman sorgum yang paling dominan, penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 bulan setelah tanam dan menyerang daun-daun tua dan yang baru berkembang setelah malai menjelang masak. Kerugian dapat mencapai 65 % (http://agricenter.jogjaprov.go.id). Gejala pada tanaman jagung yang terinfeksi penyakit karat adalah adanya pustule terutama pada daun. Pustule terbentuk pada kedua permukaan daun bagian atas dan bawah. pustul dengan warna coklat kemerahan tersebar pada permukaan daun dan berubah warna menjadi hitam kecoklatan setelah teliospora berkembang. Pada saat terjadi penularan berat, daun menjadi kering (http://balitsereal.litbang.deptan.go.id).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini antara lain:
1. Mengamati gejala penyakit yang disebabkan oleh virus dan cendawan pada komoditi kacang tanah, cabai dan sorghum.
2. Menghitung persentase kejadian penyakit dan keparahan penyakit pada berbagai komoditas tersebut dengan gejala yang ada pada tanaman.

BAB II
BAHAN DAN METODE
I. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kalkulator, kamera, alat tulis, buku
II. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman kacang, tanaman cabai dan tanaman sorgum
Metode
Amati tanaman kacang tanah, cabai, dan sorgum. Tentukan besar skala keparahan penyakit yang terjadi pada masing – masing tanaman berdasarkan data yang telah diberikan dan amati gejala dari tanaman kacang tanah, cabai dan sorgum.














BAB III
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1 Pengamatan Perhitungan Serveritas Berbagai Penyakit

Komoditi Kacang Tanah Kacang Tanah Cabai Sorghum
Penyakit Bercak Cercospora Belang Virus Kerdil Virus Karat
Tanaman ke- Keparahan Penyakit Kejadian Penyakit Kejadian Penyakit Keparahan Penyakit
% Skor √ atau x √ atau x % Skor
Varietas Kancil 2 Kancil 2 - -
1 55 5 √ √ 5 1
2 40 4 √ x 35 4
3 30 4 √ √ 60 5
4 60 5 √ √ 8 2
5 40 4 √ √ 33 4
Varietas Tapir 2 Tapir 2 - -
6 85 6 √ √ 50 5
7 45 5 √ √ 2 1
8 20 3 √ √ 5 1
9 36 4 √ √ 10 2
10 50 5 √ √ 25 3
Varietas Tringgiling Tringgiling - -
11 63 5 √ √ 30 4
12 10 2 √ √ 5 1
13 65 5 √ √ 1 1
14 60 5 √ √ 60 5
15 62 5 √ √ 25 3
Varietas Kidang Kidang - -
16 65 5 √ √ 80 5
17 25 3 √ √ 10 2
18 40 4 √ √ 20 3
19 50 4 √ √ 5 2
20 25 3 √ √ 2 1
Varietas Pelanduk 2 Pelanduk 2 - -
21 5 1 √ √ 40 4
22 10 2 √ √ 20 3
23 25 3 √ √ 1 1
24 8 2 √ √ 40 4
25 25 3 √ √ 5 1
∑ n x v 97 25 24 68
n
N x V 150 25 25 150
N
Severitas Penyakit 64.67% 100% 96% 45.33%


Perhitungan :
Kacang Tanah : Bercak Cercospora
Severitas Penyakit = ∑ n x v X 100 %
N x V
= (1 x 1) + (3 x 2) + (5 x 3) + (6 x 4) + (9 x 5) + (1 x 6) 25 x 6
= 97 x 100 % = 62.67 %
150
Kacang Tanah : Virus Belang
Severitas Penyakit = n x 100 % = 25 x 100 % = 100 %
N 25
Cabai : Kerdil Virus
Severitas Penyakit = n x 100 % = 24 x 100 % = 96 %
N 25

Sorghum : Karat
Severitas Penyakit = ∑ n x v X 100 %
N x V
= (8 x 1) + (4 x 2) + (4 x 3) + (5 x 4) + (4 x 5) + (0 x 6) 25 x 6
= 68 x 100 % = 45.33 %
150

Foto sampel penyakit pada masing-masing komoditas.
• Komoditas Kacang Tanah

































• Komoditas Cabai











• Komoditas Sorghum







































BAB III
PEMBAHASAN

Dari hasil fieldtrip di leuwikopo, kita mengamati tiga komoditas tanaman, yaitu kacang tanah, cabai dan sorgum. Dari tiga komoditas tanaman, kita mengamati empat penyakit yang terdapat pada ketiga tanaman tersebut. Keempat penyakit tersebut adalah penyakit bercak daun pada kacang tanah, penyakit belang pada kacang tanah, penyakit kerdil pada cabai dan penyakit karat pada sorgum. Dari penyakit-penyakit tersebut, kita mengamati keparahan penyakit dan kejadian penyakit. Keparahan penyakit merupakan cara mengamati penyakit pada suatu tanaman yang disebabkan oleh bakteri, sedangkan kejadian penyakit merupakan cara mengamati penyakit pada suatu tanaman yang disebabkan oleh virus.
Dari lima varietas pada kacang tanah, yaitu kancil 2, tapir 2, tringgiling, kidang, dan pelanduk 2, hampir semua dari tanaman sample terserang oleh penyakit bercak daun. Hal ini dapat terlihat pada severitas dari penyakit bercak daun ini adalah 64,67 %. Penyakit bercak daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala dari penyakit bercak daun ini adalah timbulnya bercak-bercak berukuran 1-5 mm berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Penyakit bercak daun ini dapat menurunkan hasil sampai 60%. Penyakit selanjutnya yang menyerang kacang tanah antara penyakit belang yang disebabkan oleh peanut stripe virus. Penyakit belang ini menyerang semua tanaman kacang tanah pada areal tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dari severitas pada penyakit belang dapat mencapai 100%. Penyakit belang ini merupakan penyakit utama pada tanaman kacang tanah. Penyakit ini sangat mudah menyebar karena dibantu oleh kutu daun yang mempunyai banyak tanaman inang. Gejala dari penyakit belang ini adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terlihat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. Pada daun tua berwarna hijau kekuningan dengan belang-belang berwarna hijau tua. Pertembuhan tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat sehingga tanaman menjadi pendek dibandingkan tanaman sehat terutama apabila terinfeksi pada saat tanaman muda. Penyimpangan anatomi juga terdapat pada lembaga biji tanaman sakit. Kehilangan hasil dari penyakit belang ini dapat mencapai 10 - 60% tergantung dari varietas tanaman kacang tanahnya.
Tanaman selanjutnya yang diamati adalah tanaman cabai. Pada tanaman cabai ini kita mengamati penyakit kerdil yang disebabkan oleh Gemini virus. Kerugian yang harus ditanggung petani akibat virus ini dapat mencapai milyaran rupiah. Virus yang menyebabkan penyakit ini mempunyai kisaran inang yang cukup luas. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah daun yang menguning pucat atau cerah, daun keriting, daun kecil-kecil, tanaman menjadi kerdil dan bunganya rontok. Infeksi pada awal pertumbuhannya yaitu tanaman menjadi kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Penyakit ini disebarkan oleh kutu kebu (Bemisia tabaci). Serangan penyakit ini dapat berakibat pada menurunnya hasil produksi bahkan bisa berakibat gagal panen. Dari hasil yang kita amati di suatu areal tanaman cabai, severitas penyakit kerdil ini cukup besar yaitu mencapai 96 %. Yang artinya hampir semua tanaman cabai di areal tersebut terkena penyakit kerdil.
Selanjutnya adalah tanaman sorgum yang terserang penyakit karat. Penyakit karat disebabkan oleh jamur Puccinia purpurea Cooke. Karat merupakan penyakit yang paling dominan menyerang sorgum. Penyakit ini akan menyerang tanaman sorgum saat tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam dan menyerang daun-daun tua yang baru berkembang setelah malai menjelang masak. Kerugian akibat penyakit ini dapat mencapai 65%.










BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, penyakit belang pada kacang tanah hampir mencapai 100%. Pada tanaman cabai, severitas penyakit kerdil ini cukup besar yaitu mencapai 96%, artinya hampir semua tanaman cabai di areal tersebut terkena penyakit kerdil. Pada tanaman sorgum, severitas penyakit karat mencapai 65%. Serangan penyakit ini dapat berakibat pada menurunnya hasil produksi bahkan bisa berakibat gagal panen.
























DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2010. (terhubung berkala). (www.agricenter.jogjaprov.go.id). (9 Juni 2010).
[Anonim]. 2010. (terhubung berkala). (www.balitkabi.litbang.deptan.go.id). (9 Juni 2010).
[Anonim]. 2010. (terhubung berkala). (www.balitsereal.litbang.deptan.go.id). (9 Juni 2010).
[Anonim]. 2010. (terhubung berkala (www.erlanardianarismansyah.wordpress.com). (9 Juni 2010).
[Anonim]. 2010. (terhubung berkala). (www.warintek.bantulkab.go.id). (9 Juni 2010).

2 komentar:

  1. selamat ber-postulat koch ria

    BalasHapus
  2. Best Asian restaurant by the name of "Yummy" - KIRILL KORill
    It's a very difficult but fair restaurant to enter the country. It is located in Yantee, Indonesia and provides food for 우리카지노 families from all kirill-kondrashin over the world.

    BalasHapus